Materi Tolak Peluru: Pengertian, Gaya Tolakan, dan Peraturannya

Materi Tolak Peluru: Pengertian, Gaya Tolakan, dan Peraturannya - Tolak peluru merupakan salah satu cabang olahraga yang termasuk kedalam nomor tolak atletik. Olahraga satu ini memerlukan media berupa bola besi yang bernama peluru. Berat bola tolak peluru pun bervariasi dan biasanya disesuaikan berdasarkan tingkatan kejuaraan. Berat untuk putra berkisar antara 7,2 kg sedangkan putri 4 kg saja dan telah dirumuskan dalam peraturan penyelenggaraan internasional.

Sesuai namanya, tolak peluru memiliki arti bahwa bola ditolak atau didorong dan bukan dilempar. Tujuan dari olahraga ini untuk mendapatkan jarak yang sejauh mungkin. Karena terlihat begitu monoton akhirnya olahraga satu ini tidak menjadi sepopuler sepak bola, volly, dan badminton. Tapi sebagai siswa kalian perlu mempelajari pengertian, peraturan, dan gaya tolak peluru secara lengkap.

Nah, materi yang berkaitan dengan jenis tolak peluru sudah banyak dibahas dalam pelajaran penjas. Secara garis besar gerakan tolak peluru adalah mendorong bola ke arah depan sejauh mungkin. Nilai dan jarak akan masuk hitungan jika bola mendarat pada lintasan atau lapangan yang sudah tersedia. Lazimnya ada dua gaya tolak peluru yakni gaya menyamping dan membelakangi (ortodox).

Berat bola dan pemilihan gaya tersebut akan mempengaruhi jarak tolakan yang kalian hasilkan. Selain mempelajari pengertian, ukuran lapangan, dan teknik dasar tolak peluru. Saya juga telah mempersiapkan materi seputar gaya tolak peluru yakni menyamping dan ortodox. Tak lupa kita juga akan membahas pula berbagai peraturan tolak peluru sesuai ketetapan forum internasional.

Materi Tolak Peluru: Pengertian, Gaya Tolakan, dan Peraturannya

Cabang atletik memang memiliki konsep berbeda dari jenis olahraga pada umumnya karena murni mengandalkan kekuatan dan kelenturan dari sang atlet. Begitu juga dengan gerakan serta gaya tolak peluru yang dilaksanakan secara individual. Cara melakukan awalan sampai gerakan tolak peluru sebenarnya cukup mudah selama kita memahami teknik dasarnya.

Tidak semua siswa paham ketika diminta menjelaskan peraturan dan teknik dasarnya. Beberapa bahkan kesulitan saat harus menggambar lapangan tolak peluru beserta ukurannya. Hal ini menurut saya cukup lumrah karena beberapa aspek khusus. Padahal cabang olahraga atletik tersebut sudah dipastikan muncul sebagai butir soal ujian tertulis baik PTS, PAT, sampai UN.

Oleh karenanya dalam artikel singkat di bawah saya telah merangkum pembahasan terkait pengertian, peraturan, dan gaya tolak peluru. Karena masing-masing gaya memiliki teknik dasar berbeda maka saya juga telah menambahkan ilustrasi gerakan awalan sampai akhir. Tujuannya tak lain agar kalian mampu memahami materi secara seksama dan melakukan praktikum lebih baik.

Pengertian Tolak Peluru

Ketika masuk pembelajaran penjas kamu akan bertemu banyak olahraga menarik dengan cakupan pembahasan yang lumayan. Nah, mengetahui pengertian dari jenis olahraga itu menjadi dasar kita untuk memahami setiap gerakan dan peraturannya. Agar bisa cepat hafal jenis gaya tolak peluru maka kalian perlu tau terlebih dulu konsepnya.

Pengertian tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga atletik yang menggunakan alat berupa bola besi sebagai media utamanya. Olaharaga ini dilaksanakan secara perorangan dan tidak memerlukan kerjasama tim. Pelaksanaanya pun pada tempat terbuka serta lapangan yang telah disediakan oleh penyelenggara. Bisa dibilang, tolak peluru bukanlah jenis olahraga yang cocok dimainkan setiap saat.
Karena resiko menciderai baik diri sendiri ataupun orang di sekitarnya maka olahraga ini masuk kategori ekstrim dan berbahaya. Inilah salah satu alasan mengapa tolak peluru hanya dimainkan pada ajang perlombaan saja. Jika hendak berlatih, atlet pun memerlukan bantuan pelatih untuk mengawasi dan mengarahkan teknik dasar lemparan.

Berat Bola Tolak Peluru

Seperti yang telah saya terangkan bahwa bola besi menjadi media utama dalam cabang atletik satu ini. Padahal bola tersebut memiliki kategori berat serta ukuran berbeda untuk tiap atletnya. Pertimbangan tersebut berdasar atas gender atlet (pria wanita) dan kejuaraan nasional/internasional.

Padahal gender tersebut masih dipisahkan pula oleh tingkatan dari sang atlet apakah masih junior atau sudah senior. Jadi jangan heran bila di lapangan kalian mendapati berat bola tolak peluru yang berbeda pada setiap pertandingan.

Peraturan yang sedikit banyak membahas berat peluru sebenarnya bisa kalian temukan dalam LKS penjas. Biasanya penentuan dibuat berdasarkan gender dan juga tingkat kejuaraan. Lantas berapa berat bola tolak peluru putra dan putri? Simaklah penjelasan di bawah:
  1. Junior Putra, menggunakan peluru dengan berat 5 kg.
  2. Junior Putri, menggunakan peluru dengan berat 3 kg.
  3. Senior Putra, menggunakan peluru dengan berat 7,2 kg.
  4. Senior Putri, menggunakan peluru dengan berat 4 kg.
Berbeda seperti olahraga sepakbola dan volly yang dilaksanakan di tengah lapangan berbentuk persegi. Lapaangan tolak peluru memiliki bentuk lingkaran dengan bentuk kerucut di tengah sebagai lintasan tolakan bola besi. Jika kalian masih belum tau peraturan tolak peluru yang menyangkut gambar lapangan serta ukurannya simaklah ilustrasi di bawah.

Ukuran Lapangan Tolak Peluru

Berapa ukuran lapangan tolak peluru standar internasional? inilah pertanyaan yang sering diajukan siswa. Bentuk, ukuran, dan gambar lapangan menjadi komponen yang sering muncul sebagai butir soal ujian. Meski pembahasannya tertulis di buku LKS tapi faktanya mayoritas siswa tak mampu menghafalkannya.

Gambar Lapangan Tolak Peluru

Berdasarkan gambar lapangan tolak peluru di atas terdapat beberapa klasifikasi yang harus kalian pahami. Lingkaran tolak peluru terbuat dari bahan baja, besi maupun bahan lainnya yang hampir sama kemudian dibuat menjadi lengkungan. Bagian luar lapangan tersebut harus rata dengan tanah yang berada diluarnya. Untuk lingkaran pada lapangan tolak peluru terbuat dari bahan aspal, semen, dan bahan lain agar tidak licin dan lebih padat.

Pada permukaan lapangan harus datar dengan ukuran 20mm hingga kurang dari 6 mm pada bibir lingkaran besi. Untuk panjang garisnya berukuran 0,75 m dan lebarnya 5 cm, garis ini terbuat dari kayu ataupun cat. Lingkaran tolakan peluru memiliki diameter 2,135 m.
Baca juga : 6 Teknik Dasar Pencak Silat (Kuda kuda, Pukulan, Tendangan, Tangkisan, Elakan)
Besi lingkarannya memiliki tebal minimal 6 mm dengan warna putih. Balok yang digunakan untuk menahanya terbuat dari kayu agar sesuai dengan lengkungan busur. Dengan bahan itu maka tepi bagian dalamnya lebih menghimpit pada lingkaran tolak peluru. Balok tersebutmemiliki ukuran panjang 1,21m sampai 1,23 m, ukuran tebalnya 9,8cm sampai 10,2 cm, dan ukuran lebarnya 11,2 cm sampai 30 cm.

Gaya Tolak Peluru

Setelah membahas mengenai gambar dan ukuran lapangan tolak peluru. Selanjutnya akan saya jelaskan juga mengenai cara memegang peluru dengan benar. Lewat pemahaman ini kalian bisamenghasilkan awalan yang baik sebelum mulai melontarkan bola.
Cara Memegang Peluru

Untuk mendapatkan hasil lemparan yang paling jauh maka membutuhkan cara memegang peluru dengan benar. Caranya yaitu pegang peluru menggunakan telapak tangan dan jari jari tangan menempel pada bola besi tersebut. Untuk bagian atas peluru diletakkan jari tengah, jari manis dan jari telunjuk.

Sedangkan bagian samping peluru diletakkan ibu jari dan jari kelingking agar peluru dapat ditahan. Tempatkan peluru diatas bahu dan ditempelkan keleher tepatnya dibawah rahang. Bagian atas peluru menempel pada dagu dan sikap siku membentuk sudut 90 derajat.

Lantas ada berapa gaya tolak peluru? Dalam LKS penjas disebutkan bahwa ada 4 variasi. Masing-masing memiliki teknik dasar berbeda. Dibawah ini terdapat beberapa jenis gaya yang digunakan dalam olahraga tolak peluru.
  • Gaya Depan: jenis gaya tolak peluru ini dilakukan dengan sikap badan menghadap kearah sasaran, namun gaya ini tidak efisien sehingga jarang sekali digunakan.
  • Gaya Samping: jenis gaya tolak peluru ini diawali dengan sikap badan menyamping dan tolakan menggunakan tangan kanan. Gaya ini tergolong gaya yang umum digunakan oleh atlet atlet muda pada cabang olahraga tolak peluru. Biasanya terdapat dikalangan anak SMP, SMA, dan sederajat.
  • Gaya Belakang: jenis gaya tolak peluru ini dilakukan dengan awalan membelakangi arah tolakan. Jenis tolakan yang dilakukan memiliki kemiripan posisi kaki dalam melakukan lempar cakram. Jenis tolak peluru tersebut memang lebih sulit digunakan sehingga jarang sekali digunakan.
  • Gaya Putaran Lempar Cakram: jenis gaya tolak peluru yang terakhir menggunakan gaya yang hampir sama dengan gaya membelakangi. Namun yang membedakannya ialah gerakan kaki yang digunakan. Untuk gerakan kakinya hampir sama dengan gerakan kaki pada lempar cakram.
Meski ada banyak variasi gaya tolak peluru tapi hanya ada dua saja yang biasa dipakai ketika perlombaan. Yakni teknik dasar tolak peluru gaya ortodoks dan O'brien yang merupakan gaya membelakangi. Keduanya dipilih karena memiliki gerakan yang tak terlalu rumit tapi mampu menghasilkan jarak lontaran yang maksimal.

Teknik Dasar Tolak Peluru Gaya Ortodoks

Teknik dasar tolak peluru yang paling mudah dan lazim dipakai oleh pemula adalah gaya ortodoks. Dalam bahasa indonesia kalian juga bisa mengartikannya sebagai gaya menyamping. Gerakan yang tak terlalu rumit membuatnya mudah untuk kita kuasai dengan cepat.
Teknik Dasar Gaya Ortodoks

Jika sebelumnya kalian belum pernah melihat seperti apa gaya ortodoks maka simaklah gambar di atas. Gambar tersebut mewakili setiap gerakan mulai dari tahap awal sampai akhir tolakan. Untuk menambah pengetahuan maka saya akan rumuskan teknik dasar tolak peluru gaya menyanmping berikut:
  1. Pegang peluru menggunakan tangan kanan dan letakkan peluru dipangkal leher.
  2. Posisikan badan berdiri dengan arah menyamping. Tolakan yang akan anda lakukan berada pada arah disebelah kiri badan. 
  3. Tekuk kaki kanan dan posisikan kaki kiri lurus kebelakang namun badan tetap relaks dan santai. Pijakkan kaki berada diujung kaki.
  4. Angkat lengan kiri setinggi bahu dan tumpukan berat badan pada kaki kanan. Arahkan pandangan anda ke depan bawah. 
  5. Gerakkan kaki kiri kedepan dengan arah melingkar ke kiri dan kembali ketempat semula ketika ingin melakukan tolakan. Gerakan kaki ini dilakukan untuk mengawali tolakan sehingga mendapatkan keseimbangan badan yang bagus. Gerakan pendahuluan ini dapat dilakukan sebanyak 2 hingga 3 kali.
  6. Ketika badan sudah seimbang kemudian lakukan ayunan kaki terakhir dengan menggerakkan kaki kiri kearah tanah dan tarik kekanan dengan posisi betis kiri berada dibelakang betis kaki kanan. Setelah itu goyangkan kaki kiri dengan cepat kearah kiri diikuti tolakan kaki kanan. 

Teknik Dasar Tolak Peluru Gaya O'brien

Teknik Dasar Gaya O'Brien
Selanjutnya terdapat gaya tolak peluru yang dilakukan dengan cara membelakangi. Gaya membelakangi atau gaya O'brien juga sering digunakan oleh para atlet. Berikut cara melakukannya :
  1. Pegang peluru menggunakan tangan kanan dan letakkan peluru dipangkal leher.
  2. Posisikan badan dengan arah membelakangi tolakan. Letakkan kaki kiri dibelakang dan posisinya lurus. Tumpukan berat badan anda pada kaki kanan. Arahkan pandangan anda kedepan bawah dengan jarak kira kira 5 sampai 10 meter. Usahakan posisi badan relaks dan pernapasan teratur. 
  3. Dalam waktu yang bersamaan badan dimiringkan sedikit kearah depan dan kaki kiri diangkat sampai mendekat tanah. Posisikan lengan kiri lurus kedepan dan sedikit kebawah. Tekuk lutut kaki kanan dan kaki kiri sampai dada menyentuh paha. 
  4. Luruskan kaki kiri dengan cepat dan ayunkan ke arah belakang kemudian diikui dengan tolakan kaki kanan. 
  5. Ketika melakukan tolakan kearah belakang, usahakan badan tetap seimbang dan posisinya miring kearah depan dan lebih rendah. Namun badan tetap dalam posisi membelakangi sasaran tolakan.
  6. Lakukan gerakan akhir dengan mendaratkan kaki kanan terlebih dahulu pada pusat lingkaran kemudian kaki kiri berada disebelah kiri garis tengah. Ujung kaki sedikit bersentuhan dengan balok penahan. 
Berdasarkan gaya tolak peluru diatas terdapat beberapa hal yang menjadi kegagalan dalam melakukan tolakan. Berikut beberapa kegagalan yang sering dilakukan :
  1. Masuk dan keluar dari lingkaran tolak peluru melewati muka garis tengah.
  2. Melewati batas atas dari balok penahan.
  3. Melewati lingkaran pada bagian luar tanah.
  4. Meletakkan peluru dibagian belakang kepala.
  5. Belum melakukan tolakan setelah dipanggil sebanyak 3 kali.
  6. Memijak bagian garis pada lingkaran lapangan.
  7. Peluru jatuh dibagian luar lapangan.
  8. Gagal melakukan lemparan sebanyak tiga kali.
  9. Keluar lapangan melewati garis depan lingkaran.
  10. Keluar lapangan tidak dalam kondisi tenang.
Demikianlah penjelasan mengenai pengertian tolak peluru, jenis tolak peluru dan gaya tolak peluru. Semoga artikel ini dapat bermanfaat untuk anda. Terima kasih telah berkunjung di blog ini.

Posting Komentar untuk "Materi Tolak Peluru: Pengertian, Gaya Tolakan, dan Peraturannya"